Kendal, Bawaslu – Ilmu dan pengetahun akan hidup dan berkembang dengan adanya sejarah. Tanpa sejarah maka ilmu dan pengetahuan hanya berhenti sebagai ilmu dan pengetahuan saja tanpa ruh yang menghidupkan.
“Sejarah merupakan ruhnya ilmu pengetahuan. Dengan adanya sejarah maka ilmu menjadi hidup dan pengetahuan menjadi berkembang,” kata Arief Musthofifin Koordinator dan Editor penyusunan buku Sejarah Pengawas Pemilu Kabupaten Kendal, Kamis, (10 Februari 2022) siang.
Pada acara Progres IV Penyusunan Buku Sejarah Pengawas Pemilu Kabupaten Kendal itu Arief juga menguraikan pentingnya sejarah Bawaslu. “Bawaslu Kendal yang sekarang ini ada, dulunya adalah Panwas ad hoc yang dipenuhi banyak keterbatasan. Bila ruh sejarah ini disadari maka kita di Bawaslu saat ini akan eman-eman jika tidak berbuat yang terbaik, ini kesempatan emas kita,” lanjut Arief.
Melalui Progres IV diketahui sudah ada 95 data yang diperlukan untuk penulisan berhasil digali. Kekuragannya masih perlu wawancara. “Bagi tim penulis yang kekurangan data, bisa dilakukan wawancara bersama-sama bila yang dituju narasumber yang sama,” pesan Ketua Bawaslu Kendal Odilia Amy Wardayani kepada seluruh tim penulis.
Odila menyampai progres penulisan buku ini harus berlanjut dan rutin dilakukan tiap pekan. “Kamis depan kita akan adakan progres penulisan buku sejarah ini untuk tahap berikutnya. Semoga capaian kita semakin banyak,” terang Odilia.[BK]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar